PENGAWASAN PERAWATAN (MAINTENANCE CONTROLS)

 

                                                     Photo by Annie Spratt on Unsplash

A. SISTIM PERINTAH KERJA (WORK ORDER SYSTEM)

Untuk menghindari kerumitan dalam mengawasi tindakan perawatan perlu adanya perintah / order dalam melakukan perawatan peralatan pelabuhan. Langkah pertama dalam melakukan pengawasan adalah membangun sistim perintah kerja (work order system)

Sistim perintah kerja terdiri atas rekam jejak (logging) dan pengaturan petugas dalam nomor-2 khusus . Nomor-nomor ini kemudian digunakan untuk memberi tanda penugasan selanjutnya dan status pelaporan surat referensi historis perawatan. Hal ini akan termasuk penjelasan apakah pekerjaan perawatan telah selesai, tanggal terakhir dan kondisi terakhir peralatan.

Historis rekam jejak juga dapat digunakan untuk menetapkan perbaikan berat atas peralatan yang telah beroperasi dan kinerja masing-masing peralatan. Pekerjaan perawatan yang tertulis tetapi tidak pernah selesai harus dicatat. Rekam jejak ini juga digunakan sebagai alasan bila terjadi kecelakaan dan klaim atas kelalaian penggunaan alat.

 

B. PENGAWASAN PEKERJAAN

Pada setiap akhir tahun, perencanaan pekerjaan perawatan tahun berikutnya  harus disusun. Perencanaan perawatan seharusnya termasuk anggaran yang diperlukan, Pemeriksaan fisik atas seluruh peralatan dan suku cadang yang digunakan harus dilakukan dalam rangka melakukan prediksi perawatan  untuk tahun yang akan datang. Pemeriksaan tesebut, terutama pada :

1.   Pengecatan

2.   Penggantian ban dan peralatan teknis lainnya (minyak lumas, bahan bakar dlsb)

3.   Penggantian paving dlsb

(Paving block adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidraulis lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut.)

Ketika rencana pekerjaan tahunan telah selesai dibuat, identifikasi biaya yang diperlukan untuk tiap –tiap peralatan harus sudah diketahui. Ketika kegiatan dilakukan pada tahun berjalan, biaya sesungguhnya dapat dibandingkan dengan biaya yang direncanakan dan diperlukan penyesuaian terhadap jumlah anggaran biaya yang tersedia.

 

SISTEM PERAWATAN TERDISTRIBUSI :

 

Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance) untuk peralatan pelabuhan secara umum dikategorikan dalam 4 (empat) kelas PM yaitu :

-      PM 1 : kategori ringan

-      PM 2 : kategori menengah

-      PM 3 : kategori berat

-      PM 4 : kategori kontraktual

Jenis Perawatan PM 1, PM 2, PM 3 dan PM 4 berlaku untuk alat mekanik B/M dan alat apung.

 

PM 1, PM 2 dan PM 3 biasanya dikerjakan secara intern  (on site maintenance) sedangkan PM 4 dikerjakan oleh eksternal (outsourcing).

Peeawatan yg dilakukan  secara intern secara umum dikerjakan oleh Divisi Operasi, Divisi Teknik & Perawatan.

PM 1 dikerjakan oleh Divisi Operasi

PM 2 dan PM 3 dikerjakan oleh Divisi Teknik & Perawatan (tergantung strategi dan kebijakan masing2 pelabuhan).

 

Secara rinci dapat digambarkan sbb :

Preventive Maintenance Alat Bongkar/Muat :

PM 1 dilaksanakan  secara mingguan s/d bulanan meliputi :

-      Mencuci dan membersihkan alat B/M;

-      Melakukan pemeriksaan2 pada roda, ban, lampu,

-      Melakukan penyetelan2

PM 2 dilaksanakan setiap 500 jam operasi, meliputi :

-      PM 1;

-      Penggantian minyak lumas;

-      Penggantian filter minyak lumas;

-      Penggantian filter udara;

-      Penggantian filter bahan bakar.

PM 3 dilaksanakan setiap 4.000 jam meliputi :

-      PM 2;

-      Penggantian minyak bagian-bagian transmisi

-      Penggantian filter minyak bagian-bagian transmisi;

-      Test kompresi mesin

-      Pemeriksaan dan test bagian-bagian transmisi

-      Pemeriksaan as/poros

-      Pemeriksaan system rem

-      Pemeriksaan system pendingin

-      Pemeriksaan system bahan bakar

-      Pemeriksaan system exhaust (gas buang)

-      Pemeriksaan system pelumasan

-      Pemeriksaan system pneumatic (udara)

materi pneumatic dan hidrolic

-      Pemeriksaan system elektrikal

-      Pemeriksaan system hydraulic

Kelebihan dari sistem hidrolik adalah:

Memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar daripada sistem pneumatik, sehingga cocok untuk pekerjaan-pekerjaan berat

Kekurangan dari sistem hidrolik adalah:
Fluida dari sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik menjadi lemah dan cepat rusak
Konstruksinya yang rumit dengan biaya yang mahal, serta kesulitan dalam pemeliharaan dan operasi
Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang lebih tinggi
Contoh-contoh penggunaan sistem hidrolik:
Dongkrak hidrolik
Hydrostatic transmission, untuk menggerakkan peralatan konstruksi, kendaraan berat, mesin pertanian dan mentransmisikan tenaga ke aktuator tipe rotasi
Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:

  • Piston sebagai aktuator
  • Pompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energi fluida dan juga untuk menaikkan fluida kerja
  • Tangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa, menyimpan fluida bertekanan, menghindari pressure drop apabila sejumlah besar minyak dipakai dalam waktu singkat
  • Manometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston melakukan langkah maju dan langkah mundur
  • Hose (selang)
  • Hose Couplers (penyambung hose)

Contoh selang hidrolic

-      Pemeriksaan tiang (mast) atau boom

-      Pemeriksaan keausan wire-rope (tali kawat), pulley, bearing, coupling

Karena Crane menggunakan sistem pengangkatan menggunakan roda putar, jadi crane ini membutuhkan wire rope khusus yang cocok untuk sistem pengangkatan pada Crane tersebut.

Jadi sebuah Crane ini membutuhkan wire rope yang memiliki kriteria sebagai berikut :

  • Memiliki Nilai Breaking Load yang tinggi.
  • Memiliki Elastisitas yang tinggi.

Sedangkan untuk ukuran wire rope standard yang memiliki nilai breaking load tinggi memiliki karakteristik cenderung kaku sehingga tidak elastis. Nah untuk itu dibutuhkan wire rope khusus yang disebut High Performance Wire Rope.

Contoh system Polley

Contoh bearing :

 

Contoh Coupling

 

-      Penggantian filter dan minyak hydraulic

Pada Umumnya semua jenis crane menggunakan sistem hidraulik (minyak) dan pheneumatik (udara)  untuk dapat bekerja. Namun secara khusus Hidraulik crane adalah crane yang biasa digunakan pada perbengkelan dan pergudangan dll, yang memilki struktur sederhana. Crane ini biasanya diletakkan pada suatu titik dan tidak untuk dipindah-pindah dan dengan jangkauan tidak terlalu panjang serta putaran yang hanya 180 derajat. Sehingga biasanya pada suatu perbengkelan/pergudangan terdapat lebih dari satu Crane.

Hoist Crane adalah pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada pergudangan dan perbengkelan. Hoist Crane ditempatkan pada langit-langit dan berjalan diatas rel khusus yang yang dipasangi pada langit-langit tersebut. Rel-rel tadi juga dapat bergerak secara maju-mundur pada satu arah.

 

                 capt 8

 

Perbedaan Prinsip Kerja Pneumatik Dan Hidrolik - Sistem pneumatik dan sistem hidrolik merupakan sistem kerja dasar yang diterapkan pada suatu mekanisme benda kerja, cara kerja kedua sistem tersebut hampir memiliki persamaan. Tetapi antara sistem pneumatik dan sistem hidrolik terdapat perbedan yang signifikan,

 

 Berikut ini penjelasan tentang sistem hidrolik, sistem pneumatik dan perbedaannya.

 

 

Sistem pneumatik pada dasarnya adalah memanfaatan udara yang terkompresi menjadi gerakan translasi pada plunyer atau piston . Untuk pengaplikasian yang banyak, ini jauh lebih efisien dan praktis. Biasanya sistem mencakup kompresor udara, yang menyimpan udara yang terkompresi dalam sebuah cylinder dan melepaskannya di bawah kontrol listrik.

Seringkali udara sedikit dimodifikasi dengan cara menghilangkan beberapa uap air dan menambahkan sejumlah kecil minyak yang dikabutkan untuk membuat gas yang lebih ramah kepada mesin.

 

Sistem hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme, sehingga sistem hidrolik digunakan untuk mengontrol, mengirimkan dan memanfaatkan tenaga dengan menggunakan tekanan  fluida tersebut.

Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan. Keuntungan Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak variasi pengoperasian.

 

Sistem hidrolik membantu dalam kehidupan sehari - hari, contohnya pada alat transportasi seperi pesawat terbang, mobil, kapal laut semuanya dilengkapi dengan sistem hidrolik bahkan sistem rem yang digunakan pada mobil juga menggunakan prisip kerja sistem hidrolik. Sistem hidrolik sebenarnya sangat sederhana yaitu gaya yang diberikan pada satu titik akan dipindahkan ke titik yang lain menggunakan cairan yang “dimampatkan”. Cairan yang umumnya digunakan adalah minyak atau oli. 


Prinsip kerja dasar pada sistem hidrolik yaitu fluida cair yang ada dalam sistem yang memiliki tekanan berasal dari satu sisinya dengan perbedaan luas. Yang perlu diingat adalah perbandingan terbalik antara gaya yang dikeluarkan dengan luas tekannya. Tekanan tersebut mendorong terhadap sebuah piston yang berada dari sisi lain sebuah wadah. Hal ini menyebabkan pemindahan energy ke dalam piston yang memaksanya untuk mengangkat sesuatu ke atas.

 

Perbedaan Sistem Pneumatik Dan Sistem Hidrolik

·         1. Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan. 

·         2. Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik

·         2. Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik

·         3. Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan udara bertekanan tidak.

·         4. Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa.

 

Preventive Maintenance Alat Apung :

PM 1 dilaksanakan  secara mingguan s/d bulanan meliputi :

-      Pembersihan/penggantian saringan2 minyak pelumas dan udara

-      Pembersihan saringan air laut

-      Pemeriksaan pompa2

-      Pemeriksaan generator

-      Pemeriksaan accu

-      Pemeriksaan sambungan2 mekanik

-      Pemeriksaan tali2 kipas

-      Pemeriksaan zinc anode (anti karat)

 

    FUNGSI ZINC ANODE ATAU ANODA KAPAL | JENIS WIRE ROPE DAN KEGUNAANNYA

 

       

-      Pemeriksaan control system dan alarm

-      Pemeriksaan towing hook

 

 

    

 

 

 

 

-      Pemeriksaan capstan (putaran jangkar)

Anchor-Mooring and Mooring Capstans | Adriawinch

-      Pemeriksaan dan pemberian gemuk (grease) pada bagian2 berputar mesin, alat bantu dan bagian2 listrik

PM 2 dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) bulan dan merupakan tindak lanjut PM 1, yaitu melakukan pengecekan, meliputi :

-      Pemeriksaan clearance katup2 motor penggerak

-      Pemeriksaan/testing nozzles

Injection nozzle merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah sistem bahan bakar yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar engine, dalam bentuk butiran-butiran bahan bakar yang sangat lembu

Apa itu Injection Nozzle, Nozzle Holder, dan Nozzle Pipe

 

-      Penggantian minyak lumas

-      Pembersihan coolers (pendingin mesin kapal)

Pendingin mesin kapal water cooler CH300 heat exchanger ch 300 di Lapak  Royal Genset | Bukalapak

PM 3 dilaksanakan sekali dalam 1 – 2 tahun. PM 3 adalah untuk memenuhi ketentuan Biro Klasifikasi dan ketentuan setempat, berlangsung 10 – 30 hari kerja, meliputi :

-      Pemeriksaan hull structure (struktur lambung kapal) di bawah garis air

Lambung kapal atau hull adalah badan dari perahu atau kapal. Lambung kapal menyediakan daya apung (Bouyancy) yang mencegah kapal dari tenggelam yang dirancang agar sekecil mungkin menimbulkan gesekan dengan air, khususnya untuk kapal dengan kecepatan tinggi.

 

 

Rancang bangun lambung kapal merupakan hal yang penting dalam membuat kapal karena merupakan dasar perhitungan stabilitas kapal, besarnya tahanan kapal yang tentunya berdampak pada kecepatan kapal rancangan, konsumsi bahan bakar, besaran daya mesin serta draft/ sarat kapal untuk menghitung kedalaman yang diperlukan dalam kaitannya dengan kolam pelabuhan yang akan disinggahi serta kedalaman alur pelayaran yang dilalui oleh kapal tersebut.

 

Beberapa cara pembersihan badan kapal diantaranya :
• Pembersihan dengan cara mekanis yaitu dengan peralatan penyekrapan dan pemukulan ( ketok )


• Pembersihan dengan water jet cleaning


• Pembersihan dengan sand blasting


Dan lain – lain

 

-      Pemeriksaan propulsion gears (tuas gaya dorong)

-      Pengecatan badan kapal dibawah garis air

-      Bersihkan dan skir keran-keran air laut

-      Penggantian zinc anode (anti karat)

-      Bersihkan dan cat jangkar dan rantai jangkar

-      Pembersihan dan pengecatan dek

-      Pembersihan dan pengecatan struktur atas kapal

-      Overhaul mesin2

Wire rope (tali ikat) kapal tunda

Pekerjaan PM 3 diakhiri dengan sea trial yg diawasi oleh surveyor Biro Klasifikasi

Post a Comment

0 Comments