BALI, KETIKA SAYA MENJADI MINORITAS

"Manasi Masjid?" Ucap salah satu rekan saya yang mencari masjid di daerah dekat dengan Bali Zoo. Sekitar 30 menitan mencari tau dimana lokasi masjid terdekat ke satpam, petugas kebun binatang daaaaan orang orang sekitar barulah akhirnya kami serombongan akhirnya tau lokasi masjid terdekat. Dan harus jalan sekitar 15 menit dari pintu masuk Bali Zoo.

Hal baru bagi gua di daerah yang masjidnya jarang jarang. Soalnya kan gua dari kecil hidup di daerah yang Mayoritas muslim dan selalu aja terdengar adzan ketika 5 waktu. Tapi di bali, masjid tidak sebanyak di jakarta. Jadi harus 'mencari' masjid terdekat.

Tapi, ada hal yang gua kagumin ketika perjalanan sholat jumat di bali. Dari awal masuk ke area masjid, ada lelaki yang berpakaian adat bali sekali sedang merapihkan motor motor yang sedang berparkir dan memarkir mobil ketika datang jadi ibarat kata semuanya muat. Di jalan raya keluar area masjid, ada lagi Lelaki yang berpakaian bali sekali sedang mengatur lalu lintas karena tidak ada lampu lalu lintas menuju gangan masjid, jadi orang tersebut bertugas 'nyebrangin' orang yang ada di sebrang jalan untuk masuk ke gangan area masjid.

Awalnya gua kira itu adalah polisi atau petugas masjid yang diseragamkan pakaiannya dan ditugaskan untuk itu. Betapa terkejutnya gua ketika selesai sholat dan bertanya ke salah satu jamaah yang mengaku bahwa tempat tinggalnya sekitar 10menit dari masjid dengan mengendarai motor.

"Mas, itu yang diluar orang yang pake baju bali ngapain?" Tanya gue lugu. "Ada yang nyebrangin mas, ada yang ngatur parkir, ada yang jaga keamanan. Macem macem" jawabnya dengan nada jawa ( dan gua yakin dia adalah orang jawa yang tinggal di bali cuman gua gamau nanya aja asalnya dari mana wkwkwk ). "Oh gitu mas, tapi mereka gapada sholat apa gimana? Apa bikin kloter selanjutnya gitu?" Tanya gua lagi kepo. "Enggaklah mas, mereka non muslim" jawabnya dengan nada datar banget kaya triplek.

Dan wow, gua langsung terkejutttt. Betapa indahnya toleransi di Bali. Disaat ada minoritas sedang beribadah, mayoritasnya tetap menjamin keamanan dan bahkan andil serta demi benar benar make sure kegiatan keagamaanya berjalan lantjar.

Awalnya gua kira keindahan bali hanya karena Pantai dan Bulenya. Ternyata tidak, Nilai Nilai kemasyarakatan disini juga sangat indah sekali. Jadi ibarat manusia, bali indah luar dalam.

Dan gua menyadari satu hal.
Semua agama adalah indah, jika ada yang tidak indah maka bukan agamanya yg harus disalahkan tetapi yang patut disalahkan adalag prilaku pengikutnya.

Salam,
Rizky Apriyansah a.k.a bapake ganteng.
Tetap lah berbuat baik 🌻


Keep in touch with me in :
IG : @Bapakear
E-mail : rizkyapriansyaaah@gmail.com

Post a Comment

0 Comments