Photo by ammiel jr on Unsplash
•petugas operasi lapangan menerima dan mempelajari dokumen (CSL dan profile muat bay plan muat) dari pengendalian, kemudian menyiapkan personil, dan alat, dan menginformasikan ke pengendalian;
•operator RTG menerima job list dari pengendalian dan mengirim peti kemas ke dermaga sesuai urutannya, dan meng-update kedalam sistem;
•operator QCC melaksanakan pemuatan keatas kapal sesuai bay plan muat, koordinasi dengan Solo. Solo meng-update posisi peti kemas sesuai posisi aktual diatas kapal, dimonitor oleh pengendalian;
•membuat laporan hasil kegiatan per-shift dan time sheet per kapal berupa: gross berth productivity (GBP), vessel occupation ratio (VOR), dan quay crane rate (QCR);
•perencanaan lapangan melakukan pengecekan data terhadap semua peti kemas ekspor di sistem komputer disesuaikan dengan permintaan khusus dari shipping line;
•perencanaan kapal membuat bay plan muat berdasarkan profil muat yang diberikan oleh “shipping line” disesuaikan dengan kondisi penumpukan peti kemas ekspor di lapangan apakah sudah sesuai dengan profile muat yang diberikan “shipping line“. Jika belum sesuai maka perencanaan kapal menginformasikannya ke S/L;
•
•perencanaan kapal membuat bay plan muat untuk kapal tersebut kemudian perencanaan kapal mengajukan bay plan muat kepada “shipping line/ chief officer” untuk diverifikasi;
•
•Chief officer melakukan verifikasi (ACC) terhadap bay plan Perencanaan Kapal melakukan revisi terhadap bay plan muat dan membuat CWP untuk kegiatan muat, kemudian terminal mengarsip copy bay plan muat tersebut pengendalian operasi menerima copy bay plan muat untuk didistribusikan ke bagian terkait;
•
•pembuatan laporan RBM;
•
•pembuatan invoice
0 Comments